Program Kesehatan bagi Kesejahteraan Karyawan

Program Kesehatan bagi Kesejahteraan Karyawan

Created
Mar 30, 2023 08:04 AM
Tags
Life Coaching
Employee Assistance Program
Wellbeing
Berdasarkan survey yang dilakukan melalui salah satu media bisnis besar dunia yaitu Entrepreneur.com dari antara pemberi kerja yang menawarkan program kesehatan, lebih dari setengah angkatan kerja mengalami penurunan ketidakhadiran dan kurang lebih 66 persen mengalami peningkatan produktivitas.
Perusahaan berinvestasi dalam kesejahteraan karyawan mereka dengan membuat program kesehatan dalam upaya tidak hanya untuk menjaga kesehatan staf mereka, tetapi untuk menghemat uang untuk biaya perawatan kesehatan yang meningkat dan juga penurunan produktifitas yang dapat merugikan perusahaan

Jangkauan Program Kesehatan

Program kesehatan bagi perusahaan merupakan industri yang bernilai kurang lebih USD 8 miliar menurut studi yang dilakukan oleh salah satu lembaga di Amerika Serikat dan segmen ini diperkirakan akan tumbuh 7,8 persen lagi pada tahun 2023. Secara global, ini adalah industri yang bernilai kurang lebih  USD40 miliar berdasarkan studi oleh Global Well Institute  meskipun faktanya hanya sekitar 9 persen dari sekitar 3 miliar tenaga kerja global memiliki akses ke program kesehatan, menurut Global Wellness Institute.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dalam cara kita memandang tidak hanya kebugaran tetapi juga kesehatan secara keseluruhan. Menurut studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Foundation, penyakit dan cedera pekerja merugikan pemberi kerja di Amerika Serikat senilai USD 225,8 miliar per tahun, atau $1.685 per karyawan.
Selain itu, studi yang dilakukan oleh Milken Institute , yang merupakan salah satu lembaga kesehatan di Amerika Serika memperkirakan USD 1 triliun hilang karena penyakit kronis karyawan yang belum tertangani setiap tahun.
Saat baby boomer mulai pensiun, generasi milenial telah menjadi generasi terbesar yang bekerja full time. Akibatnya, banyak perusahaan menjadikan program kesehatan dan kesejahteraan karyawan sebagai daya pikat bagi profesional muda. Dan daya pikat itu ternyata berhasil memikat kaum milenial, karena para profesional pada saat ini lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan kerja  daripada sebelumnya.
Saat sekarang ini, masih banyak program kesehatan terlihat kurang menarik yang tidak lebih  hanya sekedar penawaran rutin yang telah dilakukan sebelum sebelum nya, menurut survei pada tahun 2017 oleh International Foundation of Employee Benefit Plans. Oleh karena itu kenapa inisiatif program kesehatan yang terintegrasi dengan program kesejahteraan karyawan sangat populer dan disukai: Program tersebut memberikan kesempatan kepada karyawan dan eksekutif yang sibuk untuk meningkatkan kesehatan mereka tanpa mengorbankan waktu luang (atau keluarga) mereka.
Lima manfaat penting yang dapat ditawarkan oleh program kesehatan terintegrasi saat ini:
  1. Peningkatan perilaku kesehatan karyawan
  1. Mengurangi risiko peningkatan risiko kesehatan
  1. Mengurangi biaya perawatan kesehatan
  1. Peningkatan produktivitas
  1. Berkurangnya absensi

Pola Perilaku

Yang juga penting mengenai program kesehatan bagi karyawan adalah bahwa program tersebut dirancang untuk mengubah pola perilaku yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti asma, penyakit jantung, obesitas, kanker, dan diabetes.
Menurut data penelitian yang dilakukan setidaknya empat puluh lima persen dari populasi memiliki setidaknya satu dari penyakit kronis ini, yang menyebabkan 7 dari setiap 10 kematian di Amerika Serikat
Itu sebabnya ketika karyawan mengubah perilaku mereka, hasilnya adalah biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah bagi pemberi kerja. Sebuah penelitian oleh University of Louisville menemukan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan dalam program kesehatan menghasilkan  penghematan sebesar USD 7 atas  kesehatan. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa mengubah perilaku tertentu menurunkan jumlah rata-rata risiko kesehatan di antara karyawan dari 5 atau lebih risiko kesehatan menjadi 0 hingga 3 risiko.

Produktivitas

Produktivitas adalah faktor lain yang terpengaruh ketika karyawan tidak dalam kondisi terbaiknya, secara fisik dan mental. Produktivitas karyawan yang buruk mengacu pada skenario di mana seseorang secara fisik hadir di tempat kerja, tetapi "tidak ada" secara mental. Penyebabnya bisa banyak faktor: kurang tidur, sakit kepala, masalah kesehatan mental,  masalah keluarga, masalah dengan pasangan, masalah dengan keluarga atau bahkan masalah keuangan. Sebuah  survei oleh majalah Employee Benefit News mengatakan bahwa 31 persen responden menilai penyakit mental sebagai alasan nomor satu hilangnya produktivitas.
Ini penting, karena dengan satu dari empat orang dewasa mengalami beberapa jenis penyakit mental, program kesehatan menjadi lebih dari sekadar kesehatan fisik. Itu sebabnya menambahkan penyakit mental ke kesehatan secara keseluruhan sekarang identik dengan kesehatan fisik.
Kita semua menjalani kehidupan yang serba cepat, dan itu dapat menyebabkan tingkat stres kita juga menjadi meroket. Kurangnya dan hilangnya produktivitas karena alasan kesehatan juga dapat menyebabkan ketidakhadiran.
Menurut studi CDC , biaya yang timbul akibat ketidakhadiran pekerja memberi beban bagi pemberi kerja kecil antara $16 dan $81 per karyawan per tahun, dan bagi perusahaan besar akan mendapatkan beban antara $17 dan $286. Survei International Foundation of Employee Benefit Plans juga menemukan bahwa di antara pemberi kerja yang menawarkan dan mengukur upaya kesehatan, lebih dari setengah mengalami penurunan ketidakhadiran, sementara 66 persen melaporkan peningkatan produktivitas dan 67 persen mengatakan karyawan lebih puas.
Bukan rahasia lagi bahwa karyawan yang sehat adalah karyawan yang produktif, tetapi pemberi kerja dan pemimpin perusahaan perlu memastikan bahwa program kesehatan  yang diberikan mencakup tidak hanya fisik tetapi juga mental. Pemberi kerja perlu menyadari bahwa semakin banyak mereka berinvestasi pada karyawan mereka, semakin banyak yang mereka dapatkan kembali. Sesederhana itu.

Apa yang dapat dilakukan anda sebagai pemimpin

Satu hal yang dapat Anda lakukan adalah memastikan karyawan Anda mengambil waktu liburan yang diberikan kepada mereka. Orang Amerika, rata-rata, memiliki total rata rata 10 hari liburan berbayar setahun, yang jauh di bawah karyawan di Eropa, yang mendapatkan antara rata-rata 20 dan 30 hari liburan berbayar setiap tahun.
Sebagai contoh pada tahun 2016, jumlah cuti yang diperoleh karyawan AS meningkat hampir sehari penuh, tetapi meskipun ada peningkatan, persentase karyawan yang mengambil jatah cuti (54 persen) menurun di banding tahun sebelumnya (55 persen). Tidak mengambil jatah libur berarti para pekerja menyerahkan tunjangan sebesar kurang lebih USD 66,4 miliar , yang mana sepanjang tahun 2016, yang merugikan perekonomian AS sebesar $236 miliar.
Penting bagi perusahaan (dan pemilik usaha kecil) untuk memperhatikan kesehatan karyawan. Tren ini mendorong pekerja untuk tetap sehat, bahagia, dan produktif yang bahkan memampukan perusahaan menuai hasil berupa penghematan atas kelompok karyawan yang bekerja dengan motivasi tinggi
Built with Potion.so